Kearah Pemikiran Filsafat





Dalam fitrahnya, manusia dapat menggunakan akal untuk memahami keadaan sekitar lingkungannya, hal ini merupakan potensi dasar yang memungkinkan manusia berpikir. Dengan berpikir manusia dapat melakukan perubahan dalam dirinya, dan memang sebagian besar perubahan dalam diri manusia adalah akibat dari aktivitas berpikir. Maka dari itu, kreatifitas berpikir dan menghasikan sebuah pengetahuan mampu mengangkat martabat manusia di muka bumi dari pada mereka yang hanya pasif. Artinya jika manusia tanpa berpikir, posisinya sebagai manusia tidak bermakna.

Secara biologis pada dasarnya manusia tidak banyak berbeda dengan hewan, bahkan pada tahun 941 H. Syekh Ahmad Damanhuri dalam komentar atas karyanya Syekh Abdur Rahman Akhdlori “Sullamu al-Munawraqi” beliau mengemukakan bahwa manusia adalah binatang yang dapat berbicara. Dalam Alquran dikisahkan ketika Nabi Adam alaihissalam diciptakan dan kemudian Allah Swt mengajarkan nama-nama (benda-benda), pada dasarnya mengindikasikan bahwa Nabi Adam merupakan makhluk yang dapat berpikir dan berpengetahuan. (halaman 109)
Selengkapnya dapat anda baca di buku aslinya: “PERSPEKTIF DAN ORIENTASI FILSAFAT (Analisis Ilmu Pendidikan, Agama dan Moralitas)”, (Yogyakarta: Idea Press, 2015) dengan kata pengantar Dr. Ma’mun Mu’min, M.Ag, M.Si, M.Hum.

0 komentar:

Posting Komentar