Pendekatan Tafsir Dalam Studi Islam

Metode dan aliran dalam pendekatan tafsir

Menelisik metode dan aliran yang digunakan para Mufassir, secara umum dibagi menjadi empat:

      1)    Metode Global (Ijmali)

Yaitu metode menafsirkan Alquran secara umum sesuai surah Alquran. Metode ini biasa digunakan oleh para penyiar radio maupun televisi karena mudah dipahami, serta cocok bagi santri/mahasiswa pemula dalam mengkaji kitab tafsir. Misalnya: Tafsir al-Jalalain, Tafsir Kalami al-Mannan karya Abdur Rahman as-Sa’di (W. 1376 H), at-Taysir fi Ahadits at-Tafsir karya Muhammad Makki an-Nashiri, Maroh Labid li Kasyfi Ma’na Alquran al-Majid karya Syekh Nawawi al-Jawi (W. 1316 H).

          2)    Metode Analisis (Tahlili):

Yaitu metode menafsirkan Alquran secara lengkap, analisis yang panjang, menguraikan dari berbagai sudut pandang sesuai urutan ayat dan surah Alquran, dari segi balaghah dan hukum serta banyak membahas ayat-ayat israiliyat. Misalnya: Tafsir at-Thobari (W. 310 H), Tafsir as-Tsa’labi (W. 437 H), Tafsir al-Bughowi (W. 516 H), Tafsir Al-Kasyaf karya Imam Zamahsyari (W. 538 H), Tafsir al-Khozin (W. 741 H) dan Tafsir Ibnu Katsir (W. 774 H).

         3)    Metode Tematik (Maudlu’i)

Yaitu metode menjelaskan makna Alquran dengan cara mengumpulkan ayat-ayat kemudian membahasnya dalam satu tema. Gambaran umum tafsir ini meliputi: Tafsir Alquran dengan Alquran, Tafsir Ayat Ahkam dan Dirasat Tafsiriyah. Adapun kitab-kitab yang menggunakan metode tematik, seperti: Ta’wil Musykila Alquran karya Ibnu Qutaibah (W. 276 H), Mufradat Alquran karya Raghib al-Asfahani (W. 502 H), Ahkamu Alquran karya Ibnu Arobi (W. 543 H), Al-Jami’ li Ahkami Alquran karya al-Qurthubi (W. 671 H), Ahkamu Alquran karya Imam al-Jashos al-Hanafi (W. 370 H). 

         4)    Metode Perbandingan (Muqaran)

Yaitu metode menafsirkan Alquran dengan cara membandingkan satu tafsir dengan lainnya, melihat dari sisi ayat lalu menggabungkan pendapat kitab, hadits, tafsiran, maupun kitab suci agama lain kemudian memutuskan pendapat yang unggul disertai dengan dalil-dalilnya. Seperti: Alquran al-Karim wa at-Taurat wa al-Injil wa al-Ilmu karya Mouris Boukay dan kitab Muhammad fi at-Taurat wa al-Injil wa Alquran karya Ustadz Ibrahim Kholil. Demikianlah metode yang digunakan para Mufassir dalam pemetaan kajian ilmu tafsir. (halaman 132-133).

Selengkapnya dapat anda baca di buku aslinya: “PENDEKATAN STUDI ISLAM (Suatu Tinjauan Lengkap Perspektif dan Orientasi)”, (Yogyakarta: Idea Press, 2015) dengan Editor: Dr. Ma’mun Mu’min, M.Ag, M.Si, M.Hum.