Penulis di Makam beliau, kota Rabat (Maroko) |
Syekh al-Qutb Arobi bin Sayih
Adalah Syekh Arobi bin Muhammad bin
Muhammad Sayih bin Muhammad bin Dawud bin Muhammad bin Abdul Qadir bin al-Qutb
Muhammad as-Syarqi al-Umari. Nasabnya berujung kepada Khulafaur Rasyidin ke- 2 Sayyidina
Abu Hafs Umar bin Khattab RA.
Ia lahir pada paginya hari raya Idul Adha tahun 1229 H/1813 M.
dirumahnya yang terletak disebelah Masjid Agung kota Meknes - Maroko. Saat ia
dilahirkan, ayahnya merasa sangat bahagia dengan kelahirannya, pasalnya karena
usianya sudah menginjak 75 tahun. Allah SWT mengabulkan doanya supaya
dianugrahi seorang putra yang saleh. Hal ini mirip dengan cobaan yang dialami oleh
Nabi Zakaria AS.
Awal masa pendidikannya ia belajar
Alquran dan menghafalnya dengan lancar, kemudian baru mengenyam pendidikan
berbagai disiplin ilmu agama seperti Fiqih, Gramatika arab, Linguistik dan lain
sebagainya kepada ulama Meknes di Madrasah setempat seperti: Syekh Muhammad
Badi bin Syafi’i Badu, Syekh Muhammad bin Muhammad Faqirah al-Miknasi, al-Qadhi
Sidi Abbas Benkiran dan lain-lain.
Setelah itu, ia meneruskan belajar kepada para ulama kota Fes,
diantaranya kepada Sidi Walid al-Iraqi al-Fasi, Sidi Muhammad Badruddin
al-Hamumi al-Fasi, Ahli Hadits Sidi Abdul Qadir bin Abi Jidah yang lebih akrab
disebut al-Kuhin. Di Fes ia belajar dengan kesungguhan hingga berhasil dan
tercapai cita-citanya. Kemudian, ia kembali ke kampung halamannya. Dan disanalah
ia mulai mengajar dan membuka majlis pengajian.
Pada tahun 1256 H., ia mulai berpegang
teguh dengan Tarekat Tijaniyah dibawah bimbingan Sidi Muhammad Belqasim Basri. Nah,
apa penyebab ia masuk dalam ajaran tasawuf Tarekat Tijaniyah?
Mulanya ia merasa rindu ingin bertemu dengan Rasulullah SAW
diusianya ke- 27. Ia pun mengerti hanya dengan memperbanyak salawat kepada Nabi
SAW jalan agar bisa bertemu kekasih Sang Khaliq SWT tersebut. Suatu malam, ia
mimpi bertemu sang ayah, dia pun berkata: “wahai anakku, apakah kamu ingin
bertemu Rasulullah SAW? Ia menjawab: iya ayah. Kemudian ayahnya memberi isyarat
untuk bertemu dengan sekelompok orang yang selalu berdzikir di Masjid”. Seketika
itu ia terbangun dari mimpinya, dia pun paham siapa mereka yang diisyaratkan
ayahnya, yakni mereka tersebut adalah para muridnya Maulana Syekh Ahmad Tijani
yang selalu membaca amalan (wiridan) di Masjid secara berjamaah.
Akhirnya ia mengerti bahwa ini pertanda izin untuk menyelam di
dunia tasawuf, ia pun ditalqin oleh seorang Mursyid yang ada di jamaah
tersebut.
Pada tahun 1269, Ia pindah dari Meknes ke
kota Rabat dan menetap disana hingga akhir hayatnya. Tepat diusianya ke- 40, ia
pun menikah dengan Lala Aisyah binti Sidi Muhammad Hafyan as Syarqi. Disana ia
terjun di masyarakat sebagai Dai dan membuka majelis pengajian di rumahnya. Adapun
karyanya yang paling monumental adalah kitab Al- Bughyatu al-Mustafid li
Syarhi Munyati al Murid merupakan penjelas
(syarh) kitab Munyatu al-Murid dan bisa anda dapatkan di
berbagai toko buku.
Pada bulan Rajab tahun 1309 H., beliau sakit selama 16 hari, yang
akhirnya beliau menghadap kehadirat Yang Maha Kuasa pada tahun tersebut malam
Ahad pukul 22.00 waktu setempat bulan Rajab. Demikianlah biografinya, semoga
kita mendapat barokah dari ilmu beliau.
0 komentar:
Posting Komentar