Manifestasi Iman Kepada Rasul Saw



Masjid Nabawi

Di bulan maulid ini, seluruh umat Islam di dunia telah merayakan hari kelahiran sang baginda Rasul Saw. Nabi pembawa wahyu Ilahi, Nabi penyulut obor kemerdekaan yang mengentaskan umat manusia dari jalan kegelapan menuju jalan yang terang. Gema shalawat menyambut peristiwa mulia disepanjang sejarah umat islam ketika Nabi Muhammad Saw. dilahirkan di bumi Mekah. Bukan hanya umat islam yang berbahagia tatkala itu, melainkan alam semesta seisinya turut bergembira atas lahirnya baginda Nabi yang membawa pencerahan (rahmatan lil alamin). Juga sebuah momentum kekalahan Raja Abrahah dan bala tentaranya yang musnah diserang burung Ababil disaat mereka ingin menghancurkan ka’bah, disebutkan didalam Alquran :
dan Dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong, yang melempari mereka dengan batu dari tanah liat yang dibakar, sehingga mereka dijadikan-Nya seperti daun-daun yang dimakan (ulat) ”(QS. Al-Fil 3-5).  

Pondasi Islam, beriman kepada Rasul Saw.

Rasulullah bersabda yang artinya :
"Islam itu dibangun di atas lima rukun, bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq selain Allah, dan bahwa Muhammad adalah Rasul-Nya ..." (HR. Bukhori & Muslim).
 Setelah kita beriman kepada Allah Swt, selanjutnya diikuti dengan iman kepada Rasulullah Saw. itu adalah pondasi keimanan yang utama. Karena seluruh pondasi yang lainnya dibangun atas dasar keimanan pada Allah dan Rasul-Nya. Sehingga orang yang tidak beriman kepada Rasulullah tidaklah sah dan batal imannya, meskipun orang tersebut beriman kepada Allah Swt lah pentingnya beriman kepada Rasul yang merupakan pondasi agama islam dan amal ibadah lainnya.  Karena kita tidak dapat mengetahui tata cara beribadah kecuali dengan meniru dan menjalankan  segala amal ibadah yang telah Rasulullah ajarkan. Sehingga, jika kita kafir pada Rasul Saw, maka  gugurlah amal kebaikan kita serta dijauhkan dari rahmat Allah.

Cinta Kepada Rasul Saw. Sebagai Bukti Keimanan
Cinta Rasul Saw. merupakan bagian dari cinta kita kepada Allah. Sebab, Cinta kepada Allah menuntut konsekuensi mencintai semua yang Allah cinta dan membenci apa yang Allah benci, sehingga mencintai rasulullah Saw. merupakan bukti keimanan kita kepada Allah dan Rasul-Nya. Kemudian kecintaan kita haruslah dibarengi rasa ikhlas dalam mempraktikan ajaran Beliau Saw yaitu dengan cara menjalankan segala perintahnya dan menjauhi segala larangannya, sebab dengan ikhlas ibadah kita dapat menjadi sempurna, itu merupakan tanda keimanan kita kepada Rasulullah, Sebagaimana firman Allah : Katakanlah (Muhammad), “jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu”. Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. (QS. Ali-Imran : 31).

Selanjutnya, setelah kita benar-benar cinta kepada Rasulullah dan ikhlas mempraktikan sunah Beliau Saw. kita dianjurkan dan diharuskan untuk meneladani akhlak Rasulullah dalam setiap amal perbuatan kita, karena tiada panutan yang paling sempurna kecuali Rasulullah Saw.
Pada Akhirnya, Cinta kepada Rasulullah Saw. dapat membuat seseorang menjadi lebih semangat dalam melaksanakan ibadah kepada Allah Swt. Marilah kita tambah rasa cinta kita kepada Rasulullah Saw. dan memuliakan Beliau Saw. dengan banyak membaca shalawat dan salam kepada Beliau Saw. Karena orang yang mencintai sesuatu pasti banyak mengingat dan menyebutnya. Semoga dengan membaca shalawat Nabi, kita termasuk dari golongan yang mendapat syafaat di hari kebangkitan manusia dari kubur, yang mana di hari itu tiada orang yang mampu memberi syafaat kecuali baginda Rasulullah Saw. Amiin

0 komentar:

Posting Komentar