Ya Tuhanku… Dimanakah Engkau dan seperti apakah Engkau ??
Engkau menciptakan hamba dan melindungi hamba !!
Engkau terselubung dalam penglihatan dan pendengaran hamba, Engkau bilang lihatlah Aku…dengan mata hati, jika hamba buta. Tetapi, Engkau anugrahkan kepada hamba sebuah akal yang sirna tatkala memperdalam tuk merenungkan-Mu. Bak mentari yang membiaskan cahaya di lautan… tiada pancaran hanya tinggal kegelapan seperti dalam perut !!
Apakah bahaya jika akal terus merenung, guna tuk menembus penglihatan-Mu ?? dan melihat tentang apa yang Engkau ciptakan ??
sehingga hamba dapat bergerak dalam ruangan… inilah ciptaan-Mu, dan pergerakan yang menunjuk akan adanya Engkau, akan tetapi… bagaimana hakikat-Mu ??
Kapan Engkau ada ?? dan kapan Engkau tiada ??
Hamba tak tahu, dan Engkau tak inginkan hamba tahu. Tidakkah mudah jika hamba ingin mengetahui-Mu ??
Engkau ciptakan Surga kepada orang yang melihat-Mu, dengan jembatan mata… dengan jembatan kaca mata hati mereka.
Dan Engkau ciptakan Neraka… dan Engkau berseru : kemarilah…!!
Sesungguhnya Allah Maha Pengampun, dan mengampuni segala dosa. Apakah tak mampu tuk menemukan Hakikat-Mu, dengan secercah dosa hamba ini ??
Ya Tuhanku…
Engkau ciptakan api, Engkau ciptakan cahaya… dan Engkau jadikan cahaya dalam kedinginan, dan Engkau jadikan api serasa panas, keduanya bermula satu. Dan dari api dan cahaya Engkau jadikan listrik, dari listrik Engkau ciptakan api dan pelita, kemudian tak jelas untuk mengetahui asal mulanya, sehingga menimbulkan perdebatan… perdebatan atas penceritaannya, asalnya hanya satu… yaitu asal yang bermuara pada asal-Mu yang dulu… wahai Tuhan alam semesta.
Ya Tuhanku...
Jagat raya ini ada dimulai dengan batu dan debu, diatas debu ada air. Namun, dari mana datangnya daging dan tulang-belulang ?? dan bagaiman bisa terjadi ??
Hewan memakan tumbuhan sehingga tumbuh besar, kemudian berkembang biak.
Jika hewan itu mati , maka berbalik tumbuhan yang menyantapnya !!
Engkau jadikan dalam roda kehidupan ini dengan pasak air yang tawar, dan Engkau jadikan lautan bermuara keasinan, lalu berselisihlah antara keduanya itu.
Engkau menyetir mentari sebagai penguapan air, dan Engkau menyetir angin tuk membawa mendung… dan dari mendung itu, Engkau turunkan air hujan yang tawar. Jelaslah bagi hamba tuk merenung serta berpikir atas dangkalnya akal yang Engkau berikan kepada hamba. Sesungguhnya sangatlah cepat dan ringkas, jikalau lautan adalah permulaan air yang tawar lagi jernih.
Kemudian hamba merenung lagi, bahwa semua ini adalah makna dari ‘‘Tadabbur’’ yang mengandung banyak hikmah, dan dari Tadabbur dan hikmah yang indah nan elok, hamba dapat mengetahui Engkau…
Ya Tuhanku…
Engkau ciptakan Manusia, Engkau ciptakan Binatang. Engkau jadikan binatang yang gemuk nan besar, sebaliknya Engkau jadikan binatang yang kecil lagi kurus. Dan Engkau jadikan kehidupan antar keduanya perkelahian dan saling memangsa !!
Bagaiman dunia bisa tentram, jika manusia menyantap hewan, hewan memangsa manusia ?? kemudian manusia berkata : binatang menjadi buas dan liar.
Semua itu adalah kehidupan yang Engkau inginkan. Namun, jika manusia yang merusak tidakkah itu buas ??
Manusia berternak domba dan menggembalanya dengan sebaik-baiknya, kemudian bila waktunya tiba untuk kebutuhan, mereka menyembelih dan memotong domba itu.
Apakah ini tidak termasuk pembunuhan !!
Berhentilah akal kita yang lemah atas kebimbangan yang engkau perlihatkan kepada kita, inilah akal yang dangkal yang Engkau anugrahkan kepada kita ?? lalu Engkau berikan kepada kita sebuah cermin, atas apa yang kita lihat. Sesungguhnya makna kehidupan dan kematian bagi manusia adalah kedua hal yang kontraversi, namun bagi-Mu adalah hal yang tidak berbeda. Itulah mahkota dalam problema kita, laksana mentari yang terbit dan terbenam. Manusia hanya dapat mengerti terbit-terbenam, dan bagi-Mu hanyalah bentuk perputaran biasa.
Ya Tuhanku…
Engkau ciptakan manusia beraneka warna; ada putih-ada hitam, ada merah-ada kuning, Engkau anugrahkan mereka sebuah telinga yang dengannya dapat di jadikan alat untuk mendengar guna berkomunikasi dengan sesama. Engkau berfirman : ‘‘kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku, agar kamu saling mengenal’’ (QS.al Hujurat : 13).
Dan tiada yang lebih dahsyat ketimbang diferensiasi ras dan suku bangsa, mereka telah menjadikan rasisme sebagai ajang perpisahan dan perbedaan bahasa, yang kita kenal dengan istilah bahasa ajam. Dan tiada yang lebih susah dan payah, di kala mempelajarinya, apakah bahaya jika Engkau berikan kepada kita dengan satu ras dan satu suku, agar saling memahami dan mengerti dengan satu bahasa !!
Kemudian pikiran hamba kembali bertanya-tanya : terus, apakah ada kesibukan manusia di saat itu ?? Karena kesibukan manusia yang didominasi dengan konflik, dan konflik berakibat peperangan, maka bagaimana kehidupan manusia tanpa peperangan ??
Sebab kepentingan dan terdesaknya atas keamanan dunia. Dan dengan urgensitas itu, timbullah konflik, dengan konflik terjadilah pertempuran. lihatlah di Timur-Tengah dan sekitarnya... Sesungguhnya peperangan adalah asal-usul dari kehidupan ini. Bukankah begitu wahai Tuhan alam semesta ??
Ya Tuhanku…
Engkau ciptakan ketidak berdayaan, dan Engkau ciptakan kekuatan. Engkau jadikan kebenaran dan kejahatan, kemudian Engkau bagi-bagi, Engkau berikan kekuatan kepada yang jahat, dan yang benar kepada yang tak berdaya. Kebahagiaan atas kekuatan yang sesat, dan kesengsaraan atas kebenaran orang-orang yang bertaqwa, dan celakalah bagi orang yang mencelakai para Nabi !!
Keberanian total yang di kerjakan manusia terhadap kemunkaran, adalah sebab maraknya kesesatan yang semakin merajalela di muka bumi ini, dengan kekuatan jahat yang selalu meminggirkan atau memojokkan sisi kebenaran yang kuantitasnya sangat minim, karena kelemahan serta tak berdaya. Sehingga sisi kebenaran keluar dari wilayah kesesatan itu.
Ya Tuhanku…
Engkau ciptakan manusia dengan bentuk yang terbaik, serta Engkau anugrahkan akal untuk berpikir. Ada yang pendek- ada yang tinggi, ada gemuk- ada kurus, ada berat- ada ringan, ada hidung yang mancung- ada yang pesek, ada mata yang berbinar-binar dan ada yang buta mata, ada otak Brilian- ada yang Idiot, ada yang Cerdas dengan rupa yang buruk- ada yang bodoh dengan wajah yang jelita.
Inilah kehidupan dengan kelebihan mereka masing-masing, maka berbeda penghasilan karena kelebihan yang ada. Dan apakah Engkau ambil semua kelebihan itu di masa hari perhitungan amal ??
Bukankah itu keadilan-Mu… wahai Tuhan alam semesta ??
Ya tuhanku…
Sesungguhnya kekuatan adalah bagi Mu, pertolongan dan petunjuk dari Mu, maka berilah aku petunjuk wahai Tuhanku… hamba dan keluarga hamba serta para pembaca yang budiman…
Amiin.
Sesaat Bersama ALLah
02.25
No comments
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar