Musholla Madrasah Alma |
Ulama Kota Agadir Maroko
Agadir adalah sebuah kota yang terletak disebelah selatan Negara
Maroko. Jaraknya sekitar 602 Km dari ibukota Rabat. Dari corak alamnya, kota
ini merupakan daerah wisata kedua setelah kota Marakech. Kawasan yang
bersahabat dengan lingkungannya ini membuat daya tarik turis domestik maupun manca
Negara tersendiri. Didaerah ini mereka lebih tertuju pada kegiatan out bond
untuk menyusuri jalanan kota yang berliku-liku. Kota yang tercatat berpenduduk
700.000 jiwa ini pun menorehkan sejarah tersendiri pada era 60-an bagi Bangsa
Indonesia.
Dalam
bahasa amazigh, Agadir berarti “tempat penyimpanan yang penuh” atau bisa juga
diartikan sebagai “Benteng pertahanan” karena dalam kurun abad ke- 15, kota ini
mengalami perubahan bermacam-macam nama, diantaranya: Aguer, Ugider, Founte dan
Agadir. Namun sekarang lebih dikenal dengan nama Agadir. Adapun kata amazigh
sendiri merupakan bahasa asli penduduk suku Berber – Maroko.
Madrasah Tua
Madrasah
Alma merupakan tempat pendidikan disiplin pondok pesantren yang telah mencetak
beberapa ulama yang piawai dalam bidang agama, kesohor dibidang Fiqih, Tafsir Alquran,
Tasawuf, Syair dan sebagainya. Eksistensi Madrasah yang menjadi pelita didaerah
Idawtanan - Agadir ini masih menampakkan cahaya keilmuannya hingga detik ini.
Berikut
ini adalah diantara Ulama alumni Madrasah Alma:
2. Syekh
Muhammad Shagir at-Tanani (W. 1419 H) seorang Mursyid Tarekat Tijaniyah.
3. Syekh
Muhammad Arobi bin Mahdi (Imam Masjid kota Skhirat) yang berkunjung ke
Indonesia pada September 2013 lalu.
4. Syekh
Moulay Basyir bin Muhammad A’moun at-Tanani; merupakan anggota Majelis Ilmi
kota Temara dan termasuk penyiar Radio Raja Muhammad VI
5. Sayyid
Abdul Karim Baqasy al-Idrisi al-Hassani; merupakan ahli sastra dan menjadi
salah satu penyair raja Maroko sejak 2006. Dua kali berkunjung ke Indonesia
pada tahun 2013 & 2014.
6. Dan
masih banyak lagi.
Daftar Bacaan:
- Taju ar Ruus bi
at Tafassuh fi Nawahi Sus, al Qadhi Sidi Ahmad Sukairij
- Jinan
al Asfiya min Ibadillah al Atqiya fi at Tasawuf, Sidi Ahmad Abu Aqil
- Pengalaman
pribadi sepekan di kota Agadir
0 komentar:
Posting Komentar