Pendidikan Islam Modern

Bangsa yang besar adalah bangsa yang siap menghadapi tantangan dan berhasil bangkit dari permasalahan yang dihadapinya. Hari ini 20 Mei 2011, bangsa Indonesia kembali memperingati hari kebangkitan nasional atau yang disingkat dengan (HARKITNAS). Momentum ini diharapkan mampu memperbaiki karakter bangsa guna menuju kehidupan yang lebih baik.

Degradasi Moral Pendidikan Bangsa
Islam memerintahkan kepada kita untuk menjadi insan yang berpendidikan. Untuk manjadi manusia yang berpendidikan, islam menganjurkan kita agar mencari Ilmu. Karena Ilmu sangat berperan dalam membangun peradaban suatu bangsa, dengannya pula angan dan cita-cita tercapai. Ilmu juga merupakan sebuah wasilah, sebab manusia tidak akan sukses di dunia maupun akhirat, kecuali dengan memiliki Ilmu. Menimba Ilmu tidak hanya sebatas dibangku sekolah/kuliah,  akan tetapi Rasululullah saw. memerintahkan umatnya untuk mencari ilmu dari ayunan sampai ajal menjemput. Karena orientasi menimba Ilmu bukan memprioritaskan untuk mengejar gelar sarjana, melainkan menghilangkan kebodohan diri kita masing-masing. Menuntut ilmu merupakan perbuatan yang mulia, Allah berfirman :
Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan (QS. Almujadilah : 11).

Pendidikan yang  benar dan berkualitas, akan membentuk Insan yang bermoral. Namun, berbeda dengan era sekarang ini meskipun instansi pendidikan telah memiliki kelengkapan laboratorium, perpustakaan yang lengkap, serta tenaga pengajar serba mumpuni, akan tetapi, jika tidak dibarengi dengan keimanan kepada Allah swt. dan pembentukan akhlaq yang baik, Insan/anak didik tersebut kecil kemungkinan menjadi manusia yang berbudi pekerti luhur, serta jauh dari harapan bangsa dan Negara.  Itulah karena tujuan utama pendidikan mengarahkan kepada terbentuknya manusia yang beradab, telah diabaikan dalam visi instansi pendidikan. Mungkin, dapat kita artikan, pendidikan yang sekarang ini telah diubah menjadi ajang bisnis, yang mengarahkan pada tujuan materialistis.

Pendidikan Rasul saw. kepada para sahabat ra.
Teladan yang baik dalam mendidik, telah dicontohkankan oleh Rasulullah saw. kepada para sahabatnya. Metode Pendidikan yang dipakai Rasul saw. sangatlah menarik, Beliau membagi menjadi  tiga kelompok :
1.      Yaitu para sahabat yang menetap bersama Rasulullah saw. di Makah, seperti Abu Bakar ra. dan Ali bin Abi Talib ra. adapun jumlahnya tidak begitu banyak, kurang dari 200 orang. Metode ini bisa saya gambarkan seperti para santri yang menetap di pondok pesantren guna menimba Ilmu kepada sang Kyai.
2.      Yaitu para sahabat yang menjadi utusan untuk meninggalkan kota Makah, seperti Ja’far bin Abi Talib ra. dan para sahabat yang masuk islamnya di Makah, kemudian pulang ke kampungnya masing-masing.
3.      Yaitu para sahabat yang Islamnya di Madinah Munawwarah, mereka adalah suku dari bani Aus dan Khazraj.
Seperti itulah, Rasul saw. memberikan tauladan kepada kita semua dengan metode yang telah Beliau ajarkan kepada para sahabatnya.
Tujuan Pendidikan Islami
Ridha Allah swt. merupakan tujuan utama pendidikan dalam Islam. Sebab, hanya semata karena Allah manusia akan menjadi Insan yang berbudi pekerti, karena manusia merupakan subjek dari pendidikan. Dalam hal ini upaya untuk mendukung agar Insan/anak didik memiliki karakter yang baik, berikut semboyan Ki Hajar Dewantara : “ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani” yang artinya di depan menjadi teladan, di tengah membangun semangat, dari belakang mendukung. Semboyan inilah yang mampu mengentaskan anak bangsa dari jurang kebodohan, disamping itu pula sebagai tokoh terkemuka -misalnya guru- haruslah bisa menjadi teladan yang baik, atau dalam istilah jawa “Guru” digugu lan ditiru  yaitu dianut dan ditiru perilakunya. Sedangkan kita yang ada di tengah dan belakang membantu dan mendukung sepenuh tenaga guna mencerdaskan anak bangsa serta membentuk akhlaq yang baik demi kemajuan bangsa dan negara.

0 komentar:

Posting Komentar