Gebyar Maulid Nabi dan Haul KH. Abdus Salam & KH. Fauzi Nur


Penulis berbaju coklat hitam

 Demak- Pondok pesantren Al-Ittihad kembali adakan acara Maulid Nabi dan Haul KH. Abdus Salam & KH. Fauzi Nur ke XVI pada 31 Desember 2014. Acara Maulid dan haul ini biasanya diadakan pada 9 Robiul Awwal, namun hal ini kebetulan bertepatan dengan awal tahun baru 2015. Tiga hari sebelumnya, dalam menyemarakkan bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW itu mereka mengadakan acara Festival Anak Shaleh Al-Ittihad (FASA) tingkat Kabupaten Demak merebutkan tropi Bupati tingkat SD, SMP dan SMA sederajat, yang meliputi: pidato bahasa Arab, pidato bahasa Inggris, Tahfidz Alquran dan Tartil Alquran.

Rutinitas acara di Pesantren yang berdiri sekitar tahun 1965 itu, tak lain adalah Bahsu Masail Kubro se Jawa Tengah dan Jawa Timur, Khataman Alquran bil ghaib yang pada kesempatan ini dibaca 61 orang, Temu Alumni, Halaqah metode pengobatan Rasul yang kali ini disampaikan oleh Bu Nyai Hj. Nafisah dari Jakarta, kemudian dilanjutkan ziarah kubur yang dipimpin oleh KH. Fatkhur Razi dari kota Kudus yang pada acara ini Bupati Kabupaten Demak turut hadir. 

Pada acara Maulid Nabi dan Haul ke XVI tersebut, dimulai dengan pembukaan QS. Al-Fatihah oleh pembawa acara, kemudian dilanjutkan pembacaan ayat suci Alquran oleh sdr. M. Asif al-Farisi dari Wedung (Demak), kemudian dzikir tahlil yang dipimpin oleh KH. Sholihin dari Jepara. Pada kesempatan sambutan tuan rumah, KH. Agus Manshur, S.T, M. Eng menyampaikan bahwa para hadirin yang datang dalam acara ini adalah sebagai bukti kecintaan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW dan kepada para Masyayikh.
 Turut hadir dalam momen ini para alumni dari berbagai kota, seperti: Jakarta, Tangerang, Bogor, Bandung, Wonogiri, Kudus, Jepara, Demak dan lainnya. Kegiatan ini pun menyita perhatian dari berbagai kalangan khususnya masyarakat desa Jungpasir yang setiap acara Maulid Nabi dan Haul mereka berbondong-bondong mudik ke kampung halaman layaknya lebaran idul fitri. “Setiap acara haul Pesantren, para alumni harus datang agar bisa silaturrahim bersama” tutur Ustad Abdur Rauf asal Kedung Karang – Demak. 

            Pada puncak acara, Habib Umar Muthohar menyampaikan keagungan Sang Nabi akhir zaman dan berbagai macam mu’jizatnya, yang mana Allah SWT menyandingkan nama-Nya dengan nama kekasih-Nya yaitu Sayyidina Muhammad SAW. Diakhir mauidhoh hasanah, Bib Umar asal kota Semarang tersebut berpesan agar para hadirin jangan pernah berani meninggalkan shalat dan sebarkanlah ilmu yang kita miliki agar dapat bermanfaat kepada orang lain.

Penulis: Ahmad Shohibul Muttaqin (alumni Madrasah Wushto Al-Ittihad tahun 2006).

2 komentar:

  1. Tulisan yang baik, mengapa tidak juga dikirim ke www.muhibbin.com, biar semakin tersebar ke publik?

    BalasHapus
  2. Insyaallah dilain kesempatan pak Saiful. terima kasih sudah berkenan mampir :-)

    BalasHapus