Alquran merupakan mu'jizat dari Allah SWT. Keberadaannya
menjadi kitab suci bagi umat Nabi Muhammad SAW, yang di turunkan 14 abad silam
melalui perantara malaikat Jibril as. keautentikannya pun tetap terjaga
sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. Al-Hijr : 9. Sejarah arab mencatat bahwa
Abdul Qahir Al-Jurjani yang kemudian lebih dikenal dengan Al-Jurjani (W. 471 H)
adalah salah satu pakar i'jaz Alquran, yang mampu menafsiri atau menguraikan
isi kandungan Alquran. Pendapatnya berbeda dengan pendahulunya Al-Jahidz (W.
255 H).
Bahkan dalam menetapkan i'jaznya Alquran, pemikiran al
Jurjani sangatlah kontras, tentu saja hal ini menyebabkan nama Al-Jurjani
melambung tinggi dalam kancah ulama pakar i'jaz Alquran kala itu. Kelahiran
Al-Jurjani pada abad ke-4 Hijriah merupakan kondisi kebangkitan ilmu, yang mana
setiap ulama bebas membuat istilah tersendiri. misalnya Al-Baqilani (W. 408 H)
dalam ilmu i'jaz, pada kitabnya "i'jaz alquran" dan Raghib
Al-Asfihani (W. 502 H) dalam ilmu i'jaz, pada kitabnya "Al-Mufradat".
Praktis Al-Jurjani tampil sebagai tokoh yang ikut andil dalam mempopulerkan
karya monumentalnya "Dalailul I'jaz". Pada Akhirnya, pendapat
Al-Jurjani menyatakan bahwa i'jaz qurani itu terdapat dalam rangkaian kalimat
Alquran. Beliau juga menyanggah argumen Al-Jahidz yang berpendapat bahwa
i'jaznya Alquran itu terdapat dalam kata Alquran itu sendiri. Wallahu a'lam.
0 komentar:
Posting Komentar